Turnover Saham Adalah

Pengertian Turnover Saham

Secara singkatnya, turnover saham atau share turnover adalah matriks yang digunakan untuk melihat saham aktif yang sedang diperdagangkan saat ini. Turnover saham berfungsi sebagai indikator untuk menghitung rasio likuiditas saham suatu perusahaan.

Melalui perhitungan turnover saham, kamu dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat likuiditas saham tersebut. Semakin tinggi angka likuiditas suatu saham, maka akan semakin mudah pula saham tersebut untuk diperjualbelikan karena adanya keseimbangan antara jumlah pembeli dan jumlah penjual.

Sebaliknya, jika volume dalam saham tidak likuid dan saham dengan tingkat likuiditas rendah, maka akan sangat sulit bagi para investor maupun trader untuk menjual saham yang sudah mereka beli. Akhirnya, saham tersebut tidak dapat memberikan return sesuai yang telah diharapkan sebelumnya.

Dari pengertian ini, kamu tentu sudah dapat melihat seberapa pentingnya untuk melakukan perhitungan turnover saham. Dengan turnover saham, kamu dapat memilih saham dengan lebih teliti dan bijak lagi.

Kamu diharapkan dapat meminimalisir terjadinya risiko kerugian melalui perhitungan turnover saham yang tepat. Selain itu, perhitungan turnover saham juga dapat membantu kamu dalam menentukan saham mana yang dapat memberikan return yang menguntungkan.

Likuiditas aset membutuhkan perhitungan matriks yang disebut turnover. Secara umum turnover saham adalah salah satu aspek dari likuiditas yang akan diperjualbelikan.

Dalam tingkat likuiditas, semakin tinggi levelnya maka akan semakin mudah bagi investor untuk menjual kembali aset tersebut. Sebetulnya apa itu turnover saham yang biasa pula disebut dengan share turnover dan bagaimana penjelasannya?

Pertanyaan tentang Turnover Saham

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Turnover Saham? Terdapat 5 faktor yang mempengaruhi turnover saham, yaitu harga, jumlah investor, kinerja perusahaan, susunan pemegang saham, dan sentimen investor. Apa Itu Saham yang Likuid? Arti saham yang likuid adalah saham yang aktif diperdagangkan, yang ditandai dengan adanya antrian order pada fraksi-fraksi harga di harga permintaan (bid price) maupun penawaran (offer price). Apa yang Dimaksud Frekuensi dalam Saham? Frekuensi dalam saham menggambarkan sudah berapa kali saham suatu emiten diperjualbelikan dalam kurun waktu tertentu. Semakin tinggi frekuensi perdagangan suatu saham menunjukkan bahwa saham tersebut semakin aktif diperdagangkan.

Susunan Pemegang Saham

Turnover saham juga dapat dipengaruhi oleh susunan pemegang saham. Siapa saja yang dimaksudkan di dalam susunan pemegang saham ini?

Biasanya, beberapa perusahaan besar menyediakan sebagian porsi saham yang dikhususkan bagi para investor yang juga terdaftar sebagai pemilik dari perusahaan penyedia saham tersebut. Jika pembagian kepada susunan pemegang saham ini lebih besar daripada porsi saham yang diperjualbelikan kepada investor ritel, maka tingkat likuiditasnya cenderung lebih rendah.

Faktor terakhir yang dapat memengaruhi turnover saham adalah sentimen investor. Perasaan investor dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap tingkat likuiditas saham.

Ketika investor merasa optimis dan percaya terhadap saham yang diperjualbelikan oleh suatu perusahaan, maka aktivitas perdagangan saham tersebut akan semakin meningkat. Dengan demikian, tingkat likuiditas saham tersebut juga akan lebih tinggi.

Saham yang memiliki harga yang fluktuatif atau volatilitas cenderung memiliki turnover yang lebih tinggi. Investor sering kali tertarik untuk mentradingkan saham dengan potensi keuntungan besar, bahkan jika itu berarti menghadapi risiko yang lebih besar.。

Kinerja Perusahaan

Para trader tidak hanya melihat data keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham. Mereka juga akan melihat bagaimana kinerja perusahaan selama beberapa periode terakhir.

Kamu pun juga harus memahami kinerja perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham dari sana. Kinerja perusahaan yang baik akan menumbuhkan permintaan yang tinggi dari para investor sehingga turnover saham pun akan semakin tinggi.

Dengan demikian, kamu dapat memutuskan untuk membeli saham dari suatu perusahaan yang dilihat dari kinerjanya.

Faktor yang Memengaruhi Turnover Saham

Tingkat likuiditas saham dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut ini, ada 5 faktor yang memengaruhi turnover saham, yaitu sebagai berikut:

Faktor pertama yang dapat memengaruhi turnover saham adalah harga. Bagaimana harga dapat memengaruhi tingkat likuiditas saham sebuah perusahaan?

Mari kita mencoba melihat dari sisi kacamata kehidupan sehari-hari terlebih dahulu. Ketika pasar memiliki permintaan yang tinggi terhadap sebuah barang, maka harga barang tersebut akan semakin meningkat.

Di dalam dunia investasi, saham pun juga memiliki prinsip yang sama. Harga saham dapat meningkat ketika para investor memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap saham tersebut. Namun, ketika harga saham terus bergerak ke atas, maka jumlah permintaan akan menurun karena tidak semua orang mampu atau mau untuk membeli saham tersebut.

Saat jumlah permintaan merosot, para trader yang aktif dan sudah membeli saham tersebut akan kesulitan untuk menjual aset yang sudah mereka miliki. Dengan demikian, dari sini kita dapat melihat bahwa harga memiliki pengaruh besar bagi turnover saham.

Tingginya jumlah investor yang aktif dalam perdagangan saham di suatu perusahaan akan memengaruhi tingginya likuiditas saham tersebut. Banyaknya jumlah investor aktif dapat menandakan bahwa terjadinya average down saham dari suatu perusahaan sangat mudah untuk diperjualbelikan.

Hitung Turnover Saham Tanpa Risiko!

Setelah menjelaskan topik di atas, ada satu hal penting lain yang perlu kamu pahami, bahwa setiap melakukan trading saham memiliki risiko yang mungkin bisa kamu temui setelah memasuki pasar finansial. Namun jangan khawatir ada langkah bijak untuk mencegah hal tersebut, yaitu kamu bisa menggunakan akun demo saham untuk menguasasi faktor dan menghitung turnover saham hingga bisa meraih keuntungan dari trading saham!

Akun demo sendiri memungkinkan kamu untuk berlatih strategi trading, menguji rencana dan memahami cara kerja pasar tanpa harus menghadapi risiko finansial hingga mahir dalam trading. Inilah mengapa akun demo gratis trading HSB berperan penting. Dengan akun demo ini, kamu bisa belajar trading saham online tanpa risiko kehilangan uang sungguhan, sehingga kamu dapat meningkatkan kemampuan trading kamu dengan percaya diri.

Di akun demo pada aplikasi trading saham terbaik HSB Investasi, secara otomatis kamu akan diberikan dana virtual hingga $100,000 yang tentunya bisa digunakan untuk mencoba beragam metode trading, posisi, hingga melatih kemampuanmu dalam menganalisa pergerakan tren pasar.

Jika sudah siap, kamu bisa mulai memasuki keseruan bursa saham Amerika melalui akun live HSB yang menyediakan 45 instrumen trading.HSB juga memastikan untuk mengedukasi seluruh tradernya melalui berbagai sumber media belajar sebagai bentuk dedikasi HSB melahirkan trader forex dan saham sukses di Indonesia.

Tunggu apalagi? Segera Unduh aplikasi HSB Investasi di Android dan iOS, serta jangan lupa untuk melakukan deposit sekarang juga!

Trading Bebas Risiko dengan Akun Demo HSB1

Silahkan masukan nomor HP

Nomor Handphone harus dimulai dengan 8

Kode verifikasi dperlukan

Kode verifikasi salah

Silakan masukkan password

Kata sandi harus 8-30 digit, termasuk huruf kecil, kapital, dan angka

Setidaknya 1 huruf besar

Setidaknya 1 huruf kecil

Contoh Perhitungan Turnover Saham

Salah satu contoh untuk menghitung turnover saham adalah jika sebuah PT. AA merilis 3.000.000 lembar saham dalam Bursa Efek Indonesia pada 12 November 2022. Kemudian terlihat apda pagi hari pergerakan saham yang dirilis sehari sebelumnya.

Jumlah saham PT. AA dengan harga 300.000 lembar. Untuk menghitung share turnover menggunakan rumus yang telah ada sebelumnya, yaitu:

Share Turnover: 300.000 / 3.000000 = 0,3 atau sebesar 30%

Dari perhitungan di atas terlihat share turnover atau turnover saham adalah sebesar 30%.

Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Turnover Saham?

Terdapat 5 faktor yang mempengaruhi turnover saham, yaitu harga, jumlah investor, kinerja perusahaan, susunan pemegang saham, dan sentimen investor.